PERINGATAN ! PENTING ! Anda JANGAN MELIHAT DAN KLIK APAPUN YANG BERTENTANGAN DENGAN AJARAN ISLAM DI BLOG / WEBSITE INI ! BILA ANDA RAGU , TANYAKAN DULU PADA KYAI, GURU AGAMA, ULAMA, USTAD AGAR ANDA TIDAK MENDAPAT DOSA ! NB:PEMILIK BLOG www.kucingsenang.blogspot.com TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS DOSA ANDA TERKAIT BLOG/WEBSITE INI. ~~selamat merawat kucing~~Dapatkan Info seputar juara ~~ semoga kucing pada sehat ~~

Selasa, 12 April 2011

Kucing itu Najis atau Tidak


Kucing itu Najis atau Tidak
Kucing itu Najis atau Tidak | Fenomena Hukum tentang Kucing | Pandangan Islam tentang Kucing | Kebenaran Islam mengenai Kebersihan Kucing dengan Sudut Pandang Ilmu Medis.
Nabi menekankan di beberapa hadisnya bahwa kucing itu tidaklah najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci. Lantas kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?


Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.

Kucing itu Najis atau Tidak
Pada permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.

Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapatkan adalah:

1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.© 

2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.

3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.

4. Hanya sekali kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.

5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. Subhanallaah !

Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia. 

Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll) Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tdk banyak berjemur dan tidak dekat2 dgn air. Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Tetapi ketika sebagian dokter dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan dan Ia lebih bersih dari manusia, banyak dari pembaca situslakalaka yang mengkhawatirkan keberadaan Toxoplasma pada kucing, benarkah toxoplasma itu virus? ataukah hanya sekedar parasit yang bisa menempel pada tubuh makhluk yang hidup?

Perhatikan apa yang diperlihatkan Rosulullah pada sahabatnya berikut ini:
Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum. Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya. Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing, (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Subhaanallah!! Kalaulah bukan dari wahyu Allah tentulah Rasulullah Saw yang buta baca-tulis ini takkan berani mengatakan bahwa kucing itu bersih? Segala sesuatu yang baru ditemukan oleh para ilmuwan saat ini, ternyata sudah diketahui ilmunya oleh Rosul Kita Muhammad saw sejak 1500 tahun yang lalu.

coba anda baca tanya jawab di bawah ini :

 28 January 2010
Hukum Bulu Kuching
Postby g@y@t »

Assalamualaikum wrh wth

Terima kasih kerana memberi saya sedikit ruang untuk bertanya.
Saya difahamkan oleh seorang rakan bahawa bulu kucing adalah najis. Dan apabila kita dalam keaadaan berwudhu jika terkena/terpijak bulu kucing maka batal wudhu. boleh kah saya memdapat penjelasan lanjut memandangkan saya juga ada membela kucing di rumah.

JAWAB:

Alhamdulillah inilah jawabannya:

Menurut mazhab Syafi'i dan Hanbali, bulu kucing yang tertanggal dari tubuh badannya adalah najis. Bukan setakat kucing, tetapi bulu binatang yang tidak halal dimakan akan menjadi najis apabila tertanggal dari tubuh badannya, samada semasa hidupnya atau selepas mati.

Namun menurut Hanafi dan Maliki, ia adalah suci.

SOAL: Apabila kita dalam keaadaan berwudhu jika terkena/terpijak bulu kucing maka batal wudhu?

JAWAB: Wudhu anda tidak batal. Kerana najis tidak boleh membatalkan wudhu. Najis akan menyebabkan sembahyang kita tidak sah, jika kita membawanya. Kerana salah satu dari syarat-syarat sah sembahyang ialah tubuh, pakaian dan tempat mestilah bersih dari najis.

Harap dapat difahami.


 August 21, 2010
lia said...

    Salam

    Memang ada ulama (mazhab Shafi'ii dan Hanbali) yang berkata bulu kucing itu najis kerana berpegang pada pendapat bahawa apa yang terpisah dari binatang yang boleh dimakan tetapi tidak disembelih atau binatang yang tidak boleh dimakan adalah najis.

    Namun, saya condong pada pendapat yang sebaliknya (Hanafi dan Maliki) kerana

    1. ada hadits nabi s.a.w yang menceritakan mengenai seorang sahabat yang bertanya mengenai hukum kucing. Nabi lalu jelaskan bahawa ia tidak najis kerana ia adalah binatang yang sering berkeliaran di rumah dan sekitaran kita. Kalau ia najis, akan pasti menyusahkan. Sedangkan Islam adalah agama yang memudahkan.

    Lihat hadits -- diriwayatkan dari Abu Qatadah, di mana Rasulullah saw bersabda, "Kucing itu tidak najis, ia termasuk haiwan yang berkeliling dalam lingkunganmu.” (HR yang berlima. Kata Imam Tirmiddzi:’hadith ini hasan lagi sahih. Juga dinyatakan sahih oleh Imam Bukhari)

    2. Sahabat nabi s.a. w bernama Abu Hurairah dinamakan sedemikian kerana ia memang suka dengan kucing dan dia ada kucing peliharaan yang dibawa ke mana-mana. Kalau bulu kucing yang tercabut itu najis, dia pasti tidak melakukan sedemikian kerana hakikatnya amat sukar untuk menjaga diri dari bulu kucing yang tertanggal.

    Wallahu A`alam

Jadi apakah Kucing itu najis atau tidak ? anda boleh isi komentar di bawah...
artikel kucing senang postingan tentang
Kucing itu Najis atau Tidak. Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar